Google Translate tidak mengizinkan "Palestina Menduduki Israel "

Sebagian besar pengguna internet pasti akrab dengan fasilitas Google Translate. Fasilitas ini membantu kita untuk menerjemahakan bahasa ke dalam berbagai bahasa lain yang kita inginkan. Sangat membantu sekali karena akurasi Google Translate lebih tinggi dari translator serupa lainnya dan ia juga bisa menterjemahkan hingga tingkat kalimat dengan hasil yang mendekati akurat.
Namun, ada kenyataan yang tidak bisa dilupakan bahwa sebenarnya Google Translate itu berbasis search engine. Dalam menerjemahkan, ia mencoba mencari struktur yang sering muncul dalam penyusunan kalimat yang diunggah ke world wide web, dan kemudian menghasilkan terjemahan yang sangat akurat itu.
Di sisi lain, mekanisme pencarian struktur kalimat ini juga menyebabkan Google Translate sangat tidak akurat. Dan yang sangat membuat saya geli adalah bahwa Google Translate tidak mengizinkan Palestina untuk menduduki negara manapun.

Simak ilustrasi berikut:



Kalimat 'Bunga dipetik Andi' adalah sebuah kalimat pasif. Sedangkan kalimat 'Andi picked flowers' adalah kalimat Bahasa Inggris Aktif atau dalam Bahasa Indonesia menjadi 'Andi memetik bunga'. Hal ini masih bisa dikatakan hampir akurat karena meskipun voice kalimat itu berbeda (aktif dan pasif) namun tidak mengubah makna kalimat itu. Perubahan dari kalimat pasif ke aktif adalah perubahan posisi subyek menjadi obyek, begitu juga sebaliknya. Subyek 'bunga' dalam kalimat pasif menjadi obyek 'flowers' dalam kalimat aktif; dan obyek 'Andi' dalam kalimat pasif menjadi subyek 'Andi' dalam kalimat aktif.

Sekarang kita lihat penerjemahan berikut:

Mekanisme perubahan hasil terjemahan dari kalimat pasif menjadi kalimat aktif juga terjadi disini. Namun perhatikan bahwa subyek 'Israel' dalam kalimat pasif (B. Indonesia) tidak berubah menjadi obyek dalam kalimat aktif terjemahan. Sedangkan obyek 'Palestina' dalam kalimat pasif (B. Indonesia) tetap menjadi obyek dalam kalimat aktif terjemahan. Di sini, jelas makna dari hasil terjemahan Google Translate jauh berbeda dari kalimat Bahasa Indonesia yang kita coba untuk terjemahkan. Google Translate menerjemahkan 'Israel diduduki Palestina' menjadi 'Israel menduduki Palestina'. Bahkan Google Translate meragukan kita dengan mempertanyakan, "Apakah maksud anda: Israel duduki Palestina"

Sekarang kita coba dengan nama negara lain yang akan diduduki Palestina.




Fenomena yang sama terjadi.... Palestina tetap tidak diizinkan menduduki negara lain. Coba lagi!
 

Tetap saja.
Coba kita terjemahkan kalimat aktif 'Palestina menduduki Israel'



 Bahkan kalimat yang jelas-jelas aktif 'Palestina menduduki Israel' pun diterjemahkan menjadi 'Israel menduduki Palestina. Kejam sekali Google Translate ini.....

Lagi, kita coba dengan negara lain:
 

LHA!!!!! GILIRANNYA INDONESIA, GOOGLE TRANSLATE MENGIZINKAN PALESTINA MENDUDUKINYA.

Kita coba lagi dengan negara lain:



 Palestina juga tidak bisa menduduki Inggris. Sekali lagi, kita cari negara lain:
 

Hehehe, Palestina juga diizinkan untuk menduduki Korea Utara.

Sekarang, mari kita lihat apa ada negara lain yang bisa menduduki Israel:

 

 Terjemahannya benar. Indonesia bisa menduduki Israel. Meskipun past tense sih...
 

 Jepang juga bisa menduduki Israel.

Tapi, apakah Israel bisa diduduki negara lain?
 
 Israel tidak bisa diduduki Mesir. Sama kejadiannya dengan kalimat 'Israel diduduki Palestina.'

 Israel juga tidak bisa diduduki Russia.

Sistem penerjemahan Google Translate tu nyari di seluruh internet struktur-struktur kalimat yang sering muncul. Mungkin tidak pernah ada ulasan tentang Israel diduduki negara lain, makanya Google Translate gagal menerjemahkan. Juga fakta bahwa ulasan di internet sering membahas tentang Israel menduduki Palestina, maka ketika kita berusaha menerjemahkan Palestina menduduki Israel atau Palestina menduduki Inggris, yang keluar justru makna yang sebaliknya sesuai dengan ulasan yang umum di internet.

 Source : Here